Grupojasf – Suparta sudah diresmikan oleh Kejaksaan Agung(RGO303) selaku terdakwa permasalahan asumsi penggelapan di PT Timah Tbk. Interogator dikala ini tengah menyelidiki aset- aset yang dipunyai oleh Suparta dan ke mana saja uang tabu itu mengalir.
Tidak hanya Suparta, wiraswasta Robert Priantono Bonosusatya nama lain RBT nama lain RBS pula jadi pancaran dalam permasalahan asumsi penggelapan timah ini karena sebagian kali ditilik oleh interogator Kejagung. Dari pencarian Tempo, keduanya dikenal ikut mengatur Bangunan The Tribatra Dharmawangsa yang dibuat oleh Aliansi Pensiunan Polri pada 2018.
Mereka turut berperan dalam pengurusan bangunan yang berada di area golongan atas Kebayoran Terkini itu lewat industri bernama PT Untuk Bhakti Berhasil Bersama. Keduanya ialah pemegang saham di industri itu.
Akta sah mengatakan, PT Untuk Bhakti Berhasil Bersama mempunyai 20 juta lembar saham dengan keseluruhan angka Rp 200 miliyar. Per lembar saham estimasi dengan harga Rp10 ribu. Suparta mempunyai 5. 500 lembar saham dengan keseluruhan angka menggapai Rp 55 juta di industri itu.
Sebaliknya RBT tidak langsung memuat namanya di industri itu. Ia mengatasnamakan kepemilikannya lewat PT Robust Buana Tunggal. Industri yang berkantor di area SCBD itu terdaftar mempunyai 19. 978. 000 lembar saham dengan keseluruhan angka Rp 199. 780. 000. 000.
Tidak lumayan hingga di sana, RBT nama lain RBS dikenal ikut membiayai pembangunan yang ditetapkan pada 12 Oktober 2018 kemudian itu. Di prasasti peresmian bangunan RGO 303, julukan Robert P. Bonosusatya tertera di antara 11 julukan yang tercatat ikut membuat bangunan di atas tanah kepunyaan Polri itu.” Berikutnya gedung dihibahkan pada Pimpinan Biasa PP Polri pada hari Jumat, 12 Oktober 2022,” suara prasasti yang ditandatangani oleh Pimpinan Biasa PP Polri, Jenderal Polisi( Purn.) Bambang Hendarso Danuri.
Bersama RBT nama lain RBS, nama- nama penyandang anggaran lain yang tercatat di prasasti itu ialah Artha Graha Hirau kepunyaan Tommy Winata, H. Samsudin Andi Arsyad, Kennet Lian, Tanoto Foundation kepunyaan Sukanto Tanoto, Konsentrasi Susilo, Anthoni Salim, Muktar Widjaja, Surya Darmadi, Arief Priyatna, serta Henny Tantra. Hingga informasi ini disiarkan, Kepala Bagian Humas Polri, Inspektur Jenderal Isyarat Nugroho, belum membalas catatan Tempo bab status Suparta serta RBS dalam kepemilikan bangunan itu. Ketua Investigasi Beskal Agung Belia Perbuatan Kejahatan Spesial Kuntadi serta Kepala Pusat Pencerahan Hukum Ketut Sumendana pula belum merespons persoalan dari Tempo.